Bismillah,
Kemandirian anak dalam BAB masih dalam proses. Setelah kemarin sudah berhasil mau BAB, pagi tadi pun saya sudah lebih awal menawarkan anak untuk pergi ke toilet meskipun belum menampakkan gejala akan BAB. Saya mengatakan untuk segera ke toilet. Namun anak K menolak dan kemudian memilih melakukan kegiatan lain yaitu sarapan pagi lalu mandi. Beberapa saat setelah mandi, anak K menampakkan gejala kebelet BAB, segera saya sampaikan untuk ke toilet.
“Mas K kerasa eek yaa, yuuk ke toilet,” ajak saya.
Kali ini meskipun dia meringis-ringis tetiba anak K langsung menjawab mau pakai pospak saja.
Ya baiklah, saya pikir sudah ada kemajuan karena dari kemarin selalunya lama mau mengambil keputusan untuk BAB. Dari kemarin hampir selalu memilih untuk menolak dan akan menahan diri untuk tidak BAB. Kalaupun mau, akan butuh waktu berjam-jam.
Anak K pun menunjukkan gerakan mendekati saya, dan mau berpegangan dan dengan bismillah, akhirnya dia berhasil BAB meskipun di pospak.
Satu hal yang benar-benar saya mulai noticed adalah inisiatif untuk menawarkan ke anak, meskipun dia tidak tampak akan BAB. Kemudian saya harus terus konsisten untuk memotivasi anak agar mau BAB, di toilet. Alhamdulillah semoga besok akan nampak progress yang lebih.
Baik, selain tentang toilet training, ada hal lain yang menarik perhatian saya.
Akhir-akhir ini, entah meniru siapa atau mungkin murni kesalahan saya, saya melihat anak K sering merengek saat akan meminta sesuatu, atau saat menolak sesuatu. Jadi saya ingin melatihnya berbicara lebih tenang dan jelas saat harus mengungkapkan keinginan.
Hari ini tadi saya mulain sounding kepadanya. Di saat dia sedang duduk tenang, saya sengaja bicara baik-baik kepada anak K.
“Mas, kalau mau apa-apa bilangnya yang baik, tenang yaa, yang jelas, supaya Bunda mudah mengerti. Kalau Bunda mudah mengerti, jadi bisa tahu yaa..” kata saya..
Anak K mengangguk.
Semoga besok ada perkembangan yang baik. Terimakasih sudah mau menyimak.
Share with love
Khoirun Nisaa